Sabtu, 02 Nov 2024
  • Terwujudnya Peserta Didik yang Beriman, Bertaqwa, Berakhlak Mulia, Berprestasi Unggul, Cinta Lingkungan, dan Berbasis Teknologi Informasi Komunikasi

Peran Tekhnologi AI (Artificial Intelligence) dalam Pendidikan Seni Oleh Aufa Liazkiya, S.Pd

Peran Tekhnologi AI (Artificial Intelligence) dalam Pendidikan Seni

Oleh : Aufa Liazkiya, S.Pd

Sebagaimana yang telah kita ketahui, bahwa negara Indonesia saat ini telah memasuki era revolusi industri ke-4 atau dikenal dengan nama “Industri 4.0”. Hal ini ditandai dengan banyakanya penggunaan mesin-mesin yang terintegrasi oleh jaringan internet atau yang biasa dikenal dengan “internet of things” yang mana ini sangat berdampak pada dunia pendidikan, khususnya dalam pendidikan seni di Indonesia.

Seperti yang kita ketahui pula, di era digital seperti ini tekhnologi AI (Artificial Intelligence) sudah merambah ke berbagai aspek, terlebih pada bidang seni. Seperti misalnyanya dalam kita membuat sebuah gambar. Untuk saat ini menggambar tidak serta merta menggunakan pensil dan kertas, namun di era seperti ini banyak sekali aplikasi di laptop ataupun smartphone yang dengan mudah digunakan untuk membuat sebuah gambar tersebut.

Selain dalam seni rupa, penggunaan tekhnologi ini juga bisa bisa digunakan dalam seni music. Dalam hal ini penggunaan tekhnolgi AI (Artificial Intelligence) bisa dijadikan tolak ukur untuk mencari musik serupa yang kemudian dihadirkan dalam bentuk daftar rekomendasi lagu untuk kita dengarkan.

Tentunya ini merupakan salah satu terobosan yang cukup inovatif dalam bidang pendidikan seni. Hal ini dikarenakan tekhnologi AI (Artificial Intelligence) tersebut mempermudah setiap orang dalam mengembangkan seni apalagi bagi yang tidak mempunyai bakat dalam seni.

Namun demikian, kita jangan terlena dengan adanya tekhnologi AI (Artificial Intelligence) karena tekhnologi tersebut ibarat pedang bermata dua. Dalam satu sisi ini merupakan terobosan yang cukup inovatif bagi orang yang baru mau belajar seni dan satu sisi lainnya tekhnologi AI (Artificial Intelligence) memanjakan seseorang dalam menghasilkan suatu karya yang mana ini bisa mematikan kreatifitas dan imajinasi seseorang.

Maka dari itu sudah seyogyanya kita bisa lebih bijak lagi dalam menggunakan tekhnologi tersebut karena sesuatu yang berlebihan pastinya tidak baik.

KELUAR